Mengapa Banyak Sarjana yang Masih Menganggur di Indonesia?

sumber: pexels.com

Hallo semuanya, kembali lagi dengan admin ngangguru yang pastinya masih menganggur, sebelum membuat tulisan yang panjang seperti biasanya, saya mau sedikit cerita tentang pengalaman pribadi yang berkaitan dengan tulisan di atas.

Langsung saja, sebelum saya masuk kuliah, saya pernah mendambakan akan mendapatkan pekerjaan yang bergaji besar setelah saya lulus dari kampus, tapi hasilnya setelah saya keluar (tapi belum lulus) saya belum mendapatkan pekerjaan.

miris sebenernya jika ceritakan semuanya kisah runyam hidup saya ini, tapi intinya setelah saya ngobrol dan tanya dengan teman-teman saya yang sudah lulus pun, banyak dari mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan, malahan menanyakan balik gimana kondisi saya yang jadi pengangguran tapi happy hahahaha.

akhirnya setelah saya menimbang dan berniat untuk membantu sarjana yang masih menyandang status pengangguran, akhirnya saya tergerak untuk menulis tulisan berat ini, semoga dapat menjadi pertimbangan untuk kalian yang kemarin berstatus pengangguran dengan pendidikan tinggi.

Angka Pengangguran Yang Masih Besar

secara logis ketika saya sampaikan data perusahaan yang ada di Indonesia mungkin pembaca akan sedikit bingung? karena angkanya ternyata tidak seperti yang banyak dibicarakan oleh banyak orang yaitu " jumlah lapangan pekerjaan lebih sedikit dari pada pengangguran".

ternyata omongan itu tidak benar jika hanya melihat data saja, namun ketika menelisik secara detail dengan ditambah alasan lain, perkataan di atas ada benarnya.

mengapa?

secara data selama setahun lulusan S1 atau fresh graduate di Indonesia mencapai 250.000 pertahunnya, dan sedangkan di indonesia selama 10 tahun terakhir ada 3,98 juta perusahaan yang didirikan, yang artinya ada 398.000 pertahunnya.

melihat jumlah perusahaan yang didirikan dan jumlah lulusan tidak masuk akal, tapi mengapa masih ada 630.000 fresh graduate yang menganggur?

setelah menelisik keberbagai literatur seperti koran, data bps, media digital, ditambah dengan pengalaman pribadi (udah kayak penelitian aja), faktor SDM lah yang memiliki peranan terbesar terhadap banyaknya jumlah pengangguran dengan status sarjana.

faktor SDM seperti apa yang menyebabkan banyaknya pengangguran dari sarjana?

Minim Potensi Lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia

mengapa minim potensi, usut-punya-usut banyak lulusan sarjana yang tidak memiliki potensi dalam dunia kerja, walaupun banyak sekali sarjana yang memiliki IPK cumlaude, namun ketika berhadapan dengan dunia kerja, mereka tidak dapat bersaing.

dalam masalah ini ada dua hal yang menyebabkan hal tersebut:

universitas yang tidak kompeten dalam menelurkan lulusan (seperti perguruan tinggi yang swasta yang hanya mengejar lulusan tanpa memperhatikan kurikulum dan mekanisme pendidikan)
lulusan yang hanya mengejar nilai dan tidak bisa beradaptasi dalam dunia kerja lapangan (praktik).

Admin sering dengar pada saat masih kuliah dulu, senior-senior yang mengajak untuk ikut berorganisasi, karena hal tersebut melatih diri untuk dapat memberikan ilmu praktek yang lebih baik, seperti skill pengambilan keputusan, problem solving, daya saing, dan bersikap kontributif.

karena dalam dunia kerja sangat dibutuhkan kinerja dan ilmu agar perusahaan-perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

di tahun 2019, dunia pendidikan (perguruan tinggi) dan dunia pekerjaan sempat dihebohkan dengan viralnya gaji 8 juta yang ditolak oleh lulusan UI (Universitas Indonesia), banyak orang yang menyayangkan hal tersebut karena dinilai tidak etis dalam dunia pekerjaan, selain kinerja, ada attitude (sikap) yang menjadi tolak ukur setelah bekerja.

namun, saya ingin membahas besaran gaji yang terbilang tinggi untuk freshgraduate serta kualitas lulusan, karena banyak juga yang sudah meminta gaji yang besar ternyata dalam bekerja tidak sebanding dengan cost yang dikeluarkan perusahaan yang akhirnya diberhentikan di tengah jalan.

Persaingan Global yang Mulai Terbuka

menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi, M. Natsir melihat permasalahan yang akan dihadapi dalam dunia pekerjaan saat ini, yaitu perkembangan teknologi yang tidak bisa dibendung, lahirnya revolusi industri 4.0 juga memiliki dampak kepada SDM yang dituntut saat turun dalam dunia pekerjaan.

dengan adanya tuntutan zaman akan teknologi, kualitas SDM lulusan universitas apakah dapat mengimbangi hal tersebut?

sedangkan lulusan luar negri dan para pekerja asing, sudah banyak yang siap untuk masuk dalam dunia pekerjaan yang membutuhkan keahlian dalam menopang revolusi Industri, tentu saja membuat serapan lulusan sarjana Indonesia berkurang, karena kinerja dan cost yang dikeluarkan cocok, perusahaan tidak merasa dirugikan.

ditambah lagi dengan MEA yang sudah menurun isunya, namun dampaknya sangat terasa, yaitu pekerja asing yang datang dari wilayah tetangga tidak terlalu diperhatikan karena sudah menjadi bagian dari perjanjian.

Langkah Apa yang Harus Dilakukan Agar Tidak Menganggur Setelah Menjadi Sarjana?


  • memperbanyak softskill yang dibutuhkan dalam dunia pekerjaan
  • meningkatkan kualitas tawar dalam pasar dunia pekerjaan.
  • menakar secara betul dalam hal gaji dan kemampuan
  • tidak minder dalam mengajukan kelebihan saar wawancara
  • bekerja secara profesional
cukup, sekian tulisan ini, semoga bermafaat untuk pembaca, salam hangat dari admin ngangguru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerja Online Tanpa Modal Terpercaya Dari Ngangguru

Apakah Google Adsense di Blog Masih Menghasilkan Uang?